Inilah 10 Penyebab UMKM Sulit Berkembang, Bisnismu Termasuk?
Inilah 10 Penyebab UMKM Sulit Berkembang, Bisnismu Termasuk?
USAHA mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam penggerak perekonomian nasional di Indonesia. Namun, meskipun memiliki kontribusi yang signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja, masih banyak di antaranya UMKM yang sulit berkembang, atau bahkan gagal. Untuk itu, jangan sampai bisnis Anda mengulangi kesalahan yang sama.
Penyebab UMKM Sulit Berkembang

Pada dasarnya, UMKM sering menghadapi sejumlah masalah yang dapat mempengaruhi kinerja dan pertumbuhan bisnis. Berikut ini beberapa masalah yang menjadi penyebab UMKM di indonesia sulit berkembang:
1. Keterbatasan Akses Finansial
Salah satu penyebab utama lainnya mengapa UMKM sulit berkembang adalah keterbatasan akses finansial. UMKM sering menghadapi kesulitan dalam mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka, seperti memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan atau pembiayaan dari investor.
Selain itu, hal ini juga sering disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang masih manual dan cenderung berantakan. Sehingga, lembaga keuangan dan pendanaan membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan apakah bisnis UMKM tersebut dapat dipercaya untuk memperoleh kucuran dana.
2. Minimnya Jaringan Distribusi
Kesulitan dalam memasarkan produk akibat kurangnya jaringan distribusi dapat menghambat UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini pun diperparah dengan hambatan dalam melakukan tren pemasaran digital.
Hambatan tersebut akhirnya dapat mengancam produk-produk potensial yang diproduksi oleh UMKM kehilangan pasar karena sulit dijangkau. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi pertumbuhan bisnis.
3. Kurangnya Keterampilan Manajerial
Banyak pemilik UMKM yang tidak memiliki latar belakang manajemen bisnis yang kuat. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan, pemasaran, dan operasional seringkali menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan usaha secara efisien dan efektif.
Pelatihan dan pendidikan yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM meningkatkan kemampuan manajerial mereka.
4. Kompetisi Pasar yang Ketat
Tingginya tingkat pertumbuhan UMKM di Indonesia setiap tahun, membuat persaingan pasar bisnis sangat kompetitif. Begitu banyak pesaing yang menawarkan produk atau layanan serupa, sehingga UMKM kesulitan dalam menemukan unique selling product (USP) untuk membedakan diri mereka dan menarik pelanggan.
Oleh karena itu, setiap UMKM yang telah menurunkan berbagai produk dan layanan di pasaran, harus mampu mengidentifikasi pasar dan menganalisa tren. Hal ini akan dapat membantu Anda menentukan jenis produk yang berpotensi menarik pembeli.
5. Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
Penyebab UMKM sulit berkemang berikutnya juga dapat berasal dari pemerintah. Adanya perubahan peraturan dan kebijakan yang tidak konsisten atau tidak menguntungkan bagi para pemilik bisnis UMKM, dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan bisnis.
Beberapa aturan yang seringkali membuat pelaku usaha kecil terbebani adalah perubahan terkait peraturan perpajakan, regulasi lingkungan, hingga kebijakan perdagangan.
6. Infrastruktur yang Terbatas
Meski UMKM turut mendorong peningkatan taraf ekonomi masyarakat daerah, namun mereka masih kesulitan dalam memperoleh akses infrastruktur. Misalnya kesulitan listrik, internet, dan air bersih yang masih kerap ditemui di beberapa daerah.
Minimnya sarana dan prasarana tersebut dapat mempengaruhi produktivitas dan kemampuan UMKM untuk beroperasi secara efisien.
7. Membutuhkan Pendampingan dan Pelatihan
Bagi banyak UMKM pemula, pendampingan dan pelatihan seringkali dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam berbisnis.
Jika pelaku UMKM memiliki pengetahuan yang terbatas dalam pengelolaan bisnis dan keuangan, maka hal Ini dapat menghambat mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kesulitan dalam bersaing.
8. Tidak Melakukan Inovasi
Tidak adanya inovasi atau di versifikasi dan pengembangan produk dan layanan, dapat membuat pelaku bisnis dan UMKM kesulitan dalam memperoleh pelanggan. Kompetisi yang ketat di pasaran, akan membuat mereka kesulitan bersaing jika tidak memiliki inovasi yang menjadikan produk dan layanan mereka berbeda.
UMKM dapat mengalami kesulitan dalam menarik pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang ada. Inovasi dan di versifikasi dapat membantu UMKM untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berkembang.
9. Marketing dan Branding yang Lemah
Banyak UMKM belum menyadari pentingnya pemasaran dan branding dalam membangun citra dan meningkatkan visibilitas bisnis.
Kurangnya upaya promosi membuat pelanggan tidak mengetahui eksistensi dari produk dan layanan yang di tawarkan. Hal ini pada akhirnya akan membuat UMKM gagal berkembang karena tidak dapat mencapai profit dan tujuan bisnis yang di harapkan.
10. Kurangnya Pemahaman Mengenai Pemasaran Digital
Lebih dari 80% menurut Kemenkop kesulitan yang terjadi pada sektor UMKM adalah masih kurangnya pemahaman mengenai pemasaran digital. Memanfaatkan teknologi dan digitalisasi menjadi jawaban untuk membantu UMKM dagar dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan menjangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan pada skala global.
Pemasaran digital dapat dilakukan secara organik melalui media sosial, website, marketplace. Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda juga dapat meggunakan fitur ads yang di sediakan masing-masing platform seperti Meta Ads, TikTok Ads, dan Google Ads.
Nah , demikianlah penjelasan dari Waralabaplus mengenai penyebab UMKM di Indonesia sulit untuk berkembang. Dengan mengetahui alasannya, tentunya kita bisa melakukan perbaikan atau membuat antisipasi dan strategi bisnis yang lebih baik. Semoga informasi di atas bermanfaat dan tetap semangat!