Marketing Plan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

63418d2825194a6ed1edddec_marketing plan 1
Strategi Usaha

Marketing Plan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Dalam dunia bisnis, memahami marketing plan sangat penting untuk dilakukan. Selain dapat membantu Anda dalam menghindari kegagalan pemasaran, perencanaan ini juga memudahkan Anda dalam menyusun strategi promosi produk. Marketing plan merupakan panduan bagi perusahaan dalam memasarkan produk kepada target konsumen. Melalui panduan ini, cara kerja pemasaran dapat berjalan lebih efektif dan terukur. Bahkan, marketing plan dapat membuat Anda mencapai objektif bisnis dengan lebih optimal dan membantu bisnis agar berjalan sesuai tujuan.

Jadi, apa yang dimaksud marketing plan itu? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya pada artikel Waralabaplus berikut ini.

Apa Itu Marketing Plan?

Photo by DoranDev

Marketing plan adalah panduan menyeluruh yang menggambarkan upaya pemasaran suatu perusahaan. Rencana pemasaran ini berisi informasi penting untuk mengubah pembeli potensial menjadi loyal customer. Marketing plan sering dianggap sama dengan strategi pemasaran, tetapi sebenarnya keduanya sangat berbeda.

Jadi, marketing plan merupakan dokumen yang berisi sekumpulan strategi pemasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sementara, strategi pemasaran lebih kepada rencana pencapaian dari salah satu strategi yang Anda buat di marketing plan tersebut. Berlandaskan marketing plan, perusahaan dapat memikirkan dan menjalankan strategi marketing yang terorganisasi.

Sehingga ketika Anda menjalankan suatu rencana pemasaran, kegiatan tersebut tidak akan keluar jalurnya. Sebab, dengan menyusun marketing plan yang baik, aktivitas pemasaran akan berjalan lebih efektif. Setiap tim di divisi marketing dapat bekerja dengan semangat yang sama, yaitu untuk mencapai kemajuan perusahaan.

Pentingnya Marketing Plan

Marketing plan merupakan dokumen lengkap yang dibuat oleh suatu perusahaan. Dokumen tersebut memuat berbagai hal tentang aktivitas bisnis yang ingin dilakukan selama kurun waktu tertentu. Isi marketing plan tersebut juga mencakup poin-poin realisasi yang akan dilakukan, seperti rencana marketing campaign, promosi, dan lain sebagainya. Namun, tidak hanya itu saja ada beberapa alasan lain yang membuat rencana pemasaran penting untuk dibuat. Berikut ini adalah beberapa hal yang membuatnya menjadi sangat penting bagi sebuah bisnis, antara lain:

1. Mempermudah dalam Menyusun Strategi

Bisnis akan berjalan tanpa arah jika tidak dibuat perencanaan sejak awal. Rencana pemasaran termasuk ke dalam perencanaan bisnis tersebut. Rencana pemasaran juga akan sangat membantu Anda dalam memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan segera, mana yang bisa ditunda terlebih dahulu, dan langkah seperti apa yang perlu dihindari.

2. Pedoman Evaluasi Kerja

Marketing plan membantu Anda dalam mengevaluasi setiap strategi pemasaran yang sudah dijalankan. Dari sini, Anda akan lebih mudah melakukan pengukuran terhadap target, menganalisis jenis promosi yang dijalankan, dan periode pelaksanaannya. Bahkan, pada tahap lebih lanjut, Anda bisa langsung mengevaluasi tim menggunakan marketing plan tersebut. Sebab, perusahaan dapat mencantumkan PIC yang bertanggung jawab dari strategi yang telah dibuatnya.

3. Membuat Bisnis Jadi Lebih Siap dengan Perubahan

Masalah pasti akan datang menghampiri setiap perusahaan, mungkin disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal yang akan memengaruhi performa bisnis Anda. Untuk mengatasi masalah tersebut secara optimal, Anda bisa mengacu pada marketing plan yang sudah dibuat.

Lihat kembali rencana pemasaran yang telah ditentukan, kemudian teliti bagian mana yang masih dapat di-adjust atau dihilangkan. Dengan begitu, pengambilan keputusan pun menjadi lebih jelas dan terukur. Ada dasar yang pasti dari setiap pengambilan keputusan tersebut.

Manfaat Marketing Plan

Dalam praktiknya, merencanakan proses pemasaran akan menghasilkan manfaat yang bagus terhadap jalannya sebuah bisnis. Berikut ini ada beberapa manfaat marketing plan, antara lain:

  • Meningkatkan komunikasi yang efektif dalam dunia bisnis.
  • Menciptakan efisiensi pada aktivitas bisnis yang lebih baik.
  • Memantau setiap perkembangan bisnis yang sudah direncanakan.
  • Meminimalisasi tanggapan-tanggapan pihak eksternal yang tidak diinginkan.
  • Membuat manajemen berpikir lebih maju secara sistematis dan penuh perhitungan.
  • Meningkatkan kewaspadaan perusahaan apabila harus melakukan perubahan strategi bisnis sewaktu-waktu.
  • Memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang bisnis yang lebih banyak lagi.

Cara Membuat Marketing Plan

Setelah memahami definisi dan manfaat dalam membuat perencanaan ini, sekarang Anda dapat mengetahui langkah-langkah menyusunnya. Ada beberapa cara yang harus Anda perhatikan dalam membuat marketing plan. Namun, setidaknya cara membuat marketing plan adalah dapat mengacu pada dasar-dasar pembuatan saja seperti berikut ini.

  • Peluang. Anda harus mengidentifikasi setiap peluang untuk mencapai kesuksesan pemasaran di perusahaan.
  • Strategi. Strategi berkaitan dengan rencana Anda dalam mencapai tujuan dan peluang yang sudah diidentifikasi tersebut.
  • Tindakan. Bagian ini mengacu pada aksi atau tindakan Anda dalam merealisasikan setiap strategi.

Lebih detail lagi mengenai bagaimana cara menyusun marketing plan juga bisa Anda lakukan dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini, antara lain:

1. Menentukan Visi dan Misi Bisnis

Tahap pertama yang harus Anda lakukan dalam menyusun perencanaan pemasaran adalah menentukan visi dan misi. Anda wajib membuat visi-misi terlebih dahulu agar pemasaran berjalan lebih terarah. Dengan begitu, Anda mempunyai tujuan yang spesifik, yang dapat menjadi ukuran untuk mencapai suatu keberhasilan. Visi dan misi ini juga akan memudahkan Anda dalam membuat kampanye pemasaran lainnya di kemudian hari.

2. Lakukan Riset Pasar

Setelah visi dan misi sudah dibuat, penting hukumnya untuk melakukan riset pasar. Tujuan dari riset pasar pada aktivitas ini adalah untuk mengetahui kondisi pasar. Melalui riset pasar, Anda akan mengetahui siapa saja konsumen potensial yang bisa Anda jadikan pelanggan. Langkah riset ini juga sangat membantu Anda dalam melakukan segmentasi pasar sehingga pemasaran akan berjalan lebih efektif.

3. Analisis Kompetitor

Jika riset pasar lebih mengarahkan Anda untuk mengidentifikasi konsumen, maka tahap ini akan membantu Anda mengenali kompetitor di bisnis yang Anda buat. Analisis kompetitor sangat penting karena dengan mengetahui siapa saja kompetitor yang ada di bisnis Anda, Anda bisa membuat strategi yang lebih baik dari para pesaing. Jika ada perbedaan dan keunikan dalam diri Anda daripada yang lain, konsumen akan mempertimbangkan transaksinya pada produk Anda.

Cara untuk menganalisis kompetitor sangat mudah. Anda bisa melakukannya dengan riset aktivitas dan konten melalui channel-channel yang mereka punya. Selain itu, Anda juga bisa menjadi konsumen bayangan untuk sekadar mencoba sendiri produk dan layanan yang kompetitor tawarkan. Kemudian setelah itu lakukan analisis untuk mengetahui kekurangan mereka.

4. Tetapkan Key Performance Indicator (KPI)

Rencana pemasaran yang efektif sebaiknya juga menyertakan KPI dari masing-masing divisi yang terlibat dalam dokumen perencanaan. KPI adalah metrik individual yang mengukur berbagai elemen kampanye pemasaran. Metrik ini akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan atau objektif dari setiap individu yang terlibat pada marketing plan.

Misalnya, Anda ingin menentukan KPI individu berupa peningkatan brand awareness. Jadi, Anda bisa mengecek pencapaian tersebut melalui channel organik seperti media sosial melalui angka followers atau traffic organik website untuk mengukur pencapaiannya.

5. Buat Strategi Pemasaran

Dalam menyusun marketing plan agar semakin sempurna, Anda juga wajib membuat strategi detail dari setiap rencana. Sebab, seperti yang sudah Anda ketahui bahwa rencana itu mencakup sejumlah strategi. Jadi, bisa di katakan bahwa tahap ini merupakan tahapan inti dalam pembuatan marketing plan yang krusial untuk dilakukan.

Ada tiga langkah yang bisa perusahaan lakukan untuk menyusun strategi, di antaranya adalah menentukan media pemasaran apakah online menggunakan media sosial atau iklan berbayar, SEO dan SEM, podcast, dan lain-lain. Channel lainnya yang juga bisa menjadi pilihan adalah aktivitas offline seperti membuat bazar atau acara, beriklan di media luar ruangan, atau menjadi sponsor acara.

Setelah tahu ingin menggunakan channel apa, langkah selanjutnya adalah menentukan format. Anda bisa memilih penyebaran konten di media pilihan menggunakan artikel, foto, atau video. Kemudian jangan lupa untuk membangun komunikasi pemasaran yang baik pada setiap konten Anda. Karena, ujung tombak dari kegiatan ini adalah tersampainya pesan promosi.

Namun, sebelum itu Anda wajib memetakan posisi dari setiap channel yang digunakan. Anda harus tahu bahwa media sosial sebagai suatu channel yang dapat dimanfaatkan pada tahap marketing funnel apa saja. Apakah platform tersebut dapat digunakan untuk pertimbangan atau transaksi. Pengidentifikasi ini sangat berguna dalam menentukan KPI pada masing-masing individu dan media yang digunakan.

6. Tetapkan Anggaran Marketing

Tahap berikutnya adalah melakukan penetapan anggaran marketing. Sebab, dari strategi yang telah Anda buat Anda mungkin membutuhkan banyak biaya. Mulai dari biaya untuk merekrut seorang spesialis yang ahli pada suatu bidang, biaya pemasangan iklan online maupun offline, budget untuk berlangganan tools marketing, hingga biasa pengembangan lainnya. Jadi, buatlah perencanaan anggaran marketing secara matang, bijak, dan rasional agar aktivitas bisnis berjalan optimal.

7. Buat Daftar Pekerjaan

Anda juga harus membuat daftar pekerjaan yang akan dikerjakan oleh masing-masing orang dari berbagai departemen. Penugasan ini akan turut membantu tim dalam menyusun prioritas. Jika apa saja yang akan Anda kerjakan sudah di data, Anda bisa mengetahui mana kegiatan yang harus didahulukan. Dengan begitu, alur kerja akan lebih rapi dan terarah.

8. Gunakan Tools Marketing untuk Evaluasi

Tahap terakhir dari langkah penyusunan marketing plan adalah evaluasi. Sebab, bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa suatu aktivitas pemasaran berhasil atau tidak jika tidak dievaluasi. Memang, tidak semua evaluasi membutuhkan tools. Namun, dengan menggunakannya tolok ukur keberhasilan strategi marketing menjadi lebih valid karena bukan berdasarkan asumsi belaka.

Contoh Marketing Plan

Meskipun sudah mengetahui cara membuat rencana pemasaran, mungkin Anda masih sedikit bingung. Untuk memperjelas, Anda perlu mempelajari berbagai contoh marketing plan berdasarkan jenis produknya berikut ini, antara lain:

1. Contoh Marketing Plan Produk Baru

Contoh rencana pemasaran produk baru boleh dibilang lebih sederhana daripada marketing plan biasa. Sebab, marketing plan produk baru fokus pada tahap awareness atau kesadaran dari strategi AIDA. Anda harus fokus meningkatkan awareness karena umumnya produk baru belum banyak yang tahu. Sehingga, Anda perlu menarik perhatian target pasar agar mereka tahu produk ataupun brand Anda ada.

Agar lebih jelas, berikut template sederhana contoh marketing plan produk baru seperti:

  • Tipe: Perusahaan ayam goreng X
  • Visi: menjadikan ayam goreng X sebagai pilihan favorit masyarakat
  • Misi: membangun brand awareness ayam goreng X
  • Target pasar: anak-anak hingga orang dewasa
  • Strategi konten dan media: video proses pembuatan ayam goreng untuk di-upload di Instagram
  • KPI: Instagram Reach mencapai lebih dari 6000 akun
  • Anggaran Marketing: Rpxxx (tim content creator dan social media specialist)
  • Marketing Tools: Hootsuite, Social Mention

2. Contoh Marketing Plan Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa meliputi misalnya agen pariwisata, bisnis laundry, jasa pembuatan website, dan lain-lain. Berikut contoh marketing plan perusahaan jasa seperti:

  • Tipe: bisnis laundry XYZ
  • Visi: memberikan pelayanan laundry yang aman untuk bahan pakaian apapun
  • Misi: menjalin kerja sama dengan perusahaan bahan pencuci produk yang sudah tersertifikasi
  • Target pasar: dewasa, kelas menengah ke atas
  • Kompetitor: bisnis laundry lainnya
  • Strategi konten dan media: membuat artikel blog di website tentang tips mencuci pakaian dengan aman
  • Tujuan AIDA: meningkatkan interest target pasar
  • KPI: mendapatkan lebih dari 10000 visitor artikel 
  • Anggaran marketing: Rpxxxx
  • Marketing tools: Google Analytics

3. Contoh Marketing Plan Perusahaan Barang

Bagi Anda yang mempunyai usaha jualan baju, kerajinan tangan, dan lain-lain, berikut contoh marketing plan perusahaan barang seperti:

  • Tipe: bisnis online shop baju YZ
  • Visi: memudahkan customer membeli baju YZ dari mana saja dan kapanpun
  • Misi: membuat website toko online yang menerima orderan selama 24 jam
  • Target pasar: millenial 
  • Kompetitor: online shop lainnya
  • Strategi konten dan media: membuat Facebook ads promo diskon
  • Tujuan AIDA: mengajak calon customer segera melakukan action dengan bertransaksi
  • KPI: meningkatkan konversi hingga 50%
  • Anggaran marketing: Rpxxxx
  • Marketing tools: Facebook Ads, Google Analytics

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa