Bisnis Sedang Lesu? Coba 4 Tips Digital Marketing Ampuh Ini
Bisnis Sedang Lesu? Coba 4 Tips Digital Marketing Ampuh Ini
4 Tips Digital Marketing, Langkah Tepat Menangkis Turunnya Penjualan
Peningkatan kualitas produk UMKM dalam persaingan dengan produk impor tentu adalah masalah besar yang harus diselesaikan langsung oleh pemerintahan terkait. Meski begitu, untuk sementara, kita bisa menerapkan hal-hal berikut untuk menggenjot penjualan :
1. Transformasi Digital di Semua Sisi
Seperti yang dikatakan Teten Masduki, transformasi digital pada sektor bisnis di Indonesia masih belum bisa menggantikan sistem tradisional secara maksimal. Hal ini karena transformasi tersebut hanya tumbuh pesat di sisi hilir (pedagang, toko, retail), namun lemah di sisi produksi (produsen, petani, nelayan, dll).
Dilansir dari Republika, riset dan pengembangan berbasis teknologi di sektor produksi, seperti pertanian dan perkebunan, harusnya dikuatkan. Saat ini, dua start-up yang berfokus ke ranah tersebut hanya ada dua, yaitu e-Fishery (perikanan) dan Hara (pendataan aset pertanian, distribusi pupuk).
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kita harus segera masuk ke ranah digital, secepat mungkin. Manufaktur di negara lain telah secara keseluruhan memanfaatkan teknologi digital dan menjadi semakin terintegrasi karenanya. Sebagai pedagang kecil, dari segi penjualan kita bisa mendaftar dan membuka lapak di e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak.
Tak cuma penjualan, UMKM juga harus meningkatkan aktivitas di media sosial, seperti Facebook, Instagram dan TikTok. Buatlah akun media sosial untuk mempromosikan produk dan jasa yang kita jual. Ketiga media sosial tersebut kini sudah punya fitur iklan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat lebih banyak orang melihat produk kita. Tak hanya itu, kita juga bisa menempatkan link penjualan di profil akun media sosial agar calon pembeli bisa langsung terhubung ke lapak e-commerce kita dengan sekali klik.
2. Buat Konten Yang Menarik
Setelah memiliki akun di berbagai media sosial, langkah selanjutnya adalah membuat dan mengedarkan konten. Ya, banyak akun tak menjamin produk kita laku. Kuncinya ada di konten yang menarik. Unggahlah foto-foto produk yang menarik di Facebook dan Instagram. Gunakan kedua kanal ini sebagai etalase digital dagangan kita.
Sementara di TikTok, kita harus bisa mengemas penjelasan tentang produk dalam satu video pendek yang padat. Informasikan kelebihan dan keunikan produk kita, bahan yang digunakan, manfaatnya, serta harga barang tersebut. Padukan pula dengan musik yang catchy dan sedang tren belakangan ini.
Meski terlihat sederhana, namun biasanya calon pelanggan tak akan puas hanya dengan informasi produk. Penuhi rasa penasaran mereka dengan memberikan konten lain, terutama berkaitan dengan hal-hal yang sedang trending. Tak cuma itu, kita bisa juga membuat konten lucu yang mengundang tawa seperti yang biasa dilakukan brand Tenue de Attire untuk media sosial mereka. Lewat konten-konten seperti ini, orang-orang yang menonton akan lebih mengenal produk kita dan penasaran untuk membeli.
3. Pastikan SEO Digunakan Secara Optimal
Tentunya akan percuma jika konten kita bagus, namun calon pelanggan potensial tak ada yang melihatnya. Karena itulah, kita harus mengoptimalkan penggunaan SEO. Artinya, buatlah konten yang sesuai dengan karakter target pasar kita. Gunakan pula keyword alias kata kunci yang tepat agar konten kita sering terlihat di halaman akun pelanggan potensial.
Keyword dan SEO yang akurat akan membantu kita menjangkau calon pelanggan dengan karakteristik target pasar yang sesuai. Misalnya, produk kita adalah skincare modern dengan target pasar perempuan dan laki-laki di usia remaja hingga dewasa. Maka, kita harus membuat konten yang tidak hanya mengiklankan manfaat dan keunggulan skincare yang kita jual, namun juga berhubungan dengan isu remaja terkini. Jangan lupa, gunakan juga bahasa yang ringan dan gaul.
Konten yang seperti ini akan menarik bagi target pasar kita tadi. Jika konsisten, nantinya algoritma media sosial (Instagram, TikTok, dll) akan membaca dan mengarahkan konten kita ke halaman akun yang sesuai target pasar. Artinya, akan semakin banyak muda-mudi remaja dan dewasa yang melihatnya dan berpotensi menjadi pembeli. Semakin rajin kita berkonten dengan cara kreatif, akan semakin banyak pula followers dan perhatian calon pelanggan yang diraih.
4. Buatlah Promosi Terencana
Mengadakan promosi atau diskon besar merupakan salah satu cara klasik meningkatkan angka penjualan. Meski begitu, saat ini kita tak hanya harus turun ke jalan, melainkan juga bergerilya di dunia maya untuk memberitahu keuntungan ini pada pelanggan. Jika di pasar atau mall biasa diskon yang kita tawarkan tak lagi dilirik, maka sudah saatnya memperluas jangkauan promosi ke ranah online.
Setelah membuat toko online di e-commerce, akan ada beberapa fitur promosi yang kita pilih, seperti Gratis Ongkir, Potongan 20%, dan sebagainya. Bagi pelapak baru, potongan harga yang ditawarkan pun lebih banyak jumlahnya. Manfaatkanlah tawaran tersebut untuk membuat toko kita lebih unggul soal harga di mata calon pelanggan.
Di samping itu, kita juga harus mengumumkan promosi di media sosial. Di sana, kita bisa lebih kreatif lagi dengan mengadakan gimmick seperti Buy One Get One (Beli Satu Dapat Satu), membuat paket Bundling dan mempromosikannya dengan copywriting yang apik, serta menawarkan potongan harga untuk jumlah pembelian tertentu. Selain itu, teman-teman juga bisa mengadakan Giveaway, Kuis, maupun lomba dan kompetisi lain yang hadiahnya berupa produk kita.
Meski tidak meningkatkan penjualan secara signifikan, namun gaya promosi ini bisa efektif dalam meningkatkan brand awareness. Apalagi untuk pelaku UMKM yang statusnya baru saja merintis penjualan secara online.Semakin populer brand kita di media sosial, akan semakin mudah pula menarik kepercayaan calon pelanggan untuk membeli.
Nah, itu tadi 4 strategi ampuh yang bisa bantu bisnis kita berkembang secara online. Di era digital saat ini, merintis eksistensi brand lewat internet menjadi salah satu cara paling efektif untuk bertahan, dan bahkan mencatat lebih banyak penjualan. Sepinya pembeli di toko-toko fisik bisa saja kita tutupi dengan mulai lebih aktif berjualan dan promosi di berbagai media online. Jadi,tak ada lagi alasan untuk menolak perkembangan zaman dan mulai membuka lapak di toko online. Yuk, mulai go digital untuk terus naik kelas!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.