Apa Itu Customer Lifecycle Management? Ini Dia Definisi dan Cara Mengelolanya

Customer-service-vs.-customer-support-whats-the-difference
Bisnis

Apa Itu Customer Lifecycle Management? Ini Dia Definisi dan Cara Mengelolanya

Customer lifecycle management diterapkan untuk menjaga pelanggan agar tetap loyal pada bisnis. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu alasan mengapa bisnis dapat terus bertahan tanpa perlu selalu mencari pelanggan baru setiap harinya.

Untuk itu, penting untuk mempelajari apa saja tahapan dari customer lifecycle management pada artikel Waralabaplus berikut.

Apa Itu Customer Lifecycle Management?

Customer lifecycle management adalah sistem yang mengelola berbagai tahapan bisnis yang dilalui pelanggan selama mereka berinteraksi dengan sebuah bisnis. Customer lifecycle management tool bekerja secara rinci dan menyeluruh, yaitu pengalaman pelanggan disimpan dan dikelola  dari awal hingga akhir.

Dalam hal ini customer management yang baik melalui customer lifecycle management software dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap bisnis, kemudian menjadikan mereka setia terhadap bisnis.

Pelanggan lama akan tetap membeli kepada Anda sehingga secara tidak langsung aplikasi customer lifecycle management membuat penjualan pada bisnis meningkat.

Mengapa Customer Lifecycle Management Penting dalam Bisnis?

Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat customer management penting untuk dilakukan. Untuk melakukannya, dibutuhkan customer lifecycle management tool yang baik dan dapat memenuhi semua atau hampir keseluruhan dari kebutuhan bisnis.

Ini karena keefektifan customer lifecycle management dapat membantu bisnis untuk memiliki kerangka kerja yang baik guna meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan pelanggan di setiap tahapannya.

Selain itu, customer lifecycle management juga dapat memungkinkan bisnis untuk mengatur otomatisasi dan personalisasi sesuai keinginan dan kebutuhan bisnis Anda.

Tahapan pada Customer Lifecycle Management

1. Reach

Yang dimaksud dengan reach di sini adalah menjangkau calon pelanggan. Pada tahap ini, pelanggan akan mencari produk tertentu setelah mereka menyadari bahwa mereka memerlukan suatu produk untuk memecahkan masalah yang mereka miliki.

Di sini, pelanggan Anda biasanya akan membandingkan produk di seluruh brand pesaing (termasuk milik Anda). Mereka akan melakukan survei, info produk, dan membaca ulasan pelanggan.

Untuk itu, manfaatkanlah berbagai media pemasaran terutama teknologi digital untuk melakukan branding produk dan perusahaan Anda. Pemasaran melalui media sosial, SEO, dan metode pemasaran digital lainnya harus menempatkan brand Anda di radar pelanggan ini.

2. Acquisition

Setelah Anda menjangkau calon pelanggan, maka tahapan selanjutnya adalah mengakuisisinya. Tahapan ini dimulai ketika calon pelanggan membuka situs web Anda atau menelepon tim bisnis Anda.

Tahapan ini akan menghasilkan hasil serta memerlukan penanganan yang berbeda-beda, tergantung pada saluran akuisisi yang digunakan pelanggan.

Jika mereka menelepon melalui telepon, misalnya, Anda harus menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran pelanggan, serta menanyakan informasi lebih lanjut tentang kebutuhan pelanggan.

Setelah itu, Anda dapat menawarkan produk atau layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka, serta memberikan informasi kepada mereka tentang penggunaan produk atau layanan tersebut.

Jika mereka menemukan bisnis Anda melalui situs web Anda, mereka akan menemukan konten informasi yang bermanfaat yang dapat membantu mereka membuat keputusan pembelian.

Penawaran konten, halaman harga, atau postingan pada blog harus memberi pelanggan apa yang mereka butuhkan agar mereka dapat memutuskan harus melakukan pembelian atau tidak.

3. Conversion

Setelah memperoleh semua informasi yang diperlukan dan merasa senang dengan bisnis Anda, calon pelanggan akan melakukan pembelian. Hal tersebut merupakan tahapan bisnis selanjutnya, yaitu konversi.

Calon pelanggan yang Anda targetkan telah resmi dikonversi dan berubah menjadi pelanggan Anda.

Pada tahapan ini juga, perjelaslah bahwa Anda ingin menjalin hubungan pelanggan yang baik dengan mereka, bukan hanya melakukan transaksi jual beli saja.

4. Retention

Retensi pelanggan dimulai dengan mencari tahu bagaimana perasaan pelanggan terhadap pelayanan yang mereka peroleh dari tim bisnis Anda. Hubungi mereka untuk menanyakan bagaimana mereka menikmati produk atau pelayanan yang diberikan.

Lakukan survei layanan pelanggan, ukur Skor Kepuasan Pelanggan Anda, dan buat program Suara Konsumen untuk mengetahui apa yang dapat Anda lakukan dengan lebih baik.

Dengan menggunakan informasi atau penilaian langsung dari mereka, Anda dapat terus meningkatkan produk serta pelayanan Anda. Pada tahapan ini, Anda juga dapat menawarkan keuntungan eksklusif yang hanya dapat diakses oleh pelanggan Anda.

Misalnya seperti dukungan 24/7, diskon produk, dan bonus pemasaran afiliasi. Hal tersebut merupakan beberapa usaha yang dapat mengubah pelanggan Anda dari seorang pembeli biasa menjadi seorang promotor merek.

5. Loyalty

Pada tahap ini, pelanggan menjadi aset penting bagi bisnis Anda. Mereka mungkin akan membagikan pengalaman mereka dengan bisnis Anda dan menulis ulasan produk yang menginformasikan calon pelanggan lainnya selama tahapan pertama. Loyalitas brandadalah yang paling penting.

Pelanggan Anda mencapai tahap ini setelah dipengaruhi oleh empat tahapan sebelumnya. Dengan kata lain, Anda tidak dapat menciptakan loyalitas brand begitu saja.

Hal itu harus dipelihara dan ditanamkan pada pelanggan melalui pengalaman layanan yang dapat memecahkan masalah mereka dan membuktikan nilai produk Anda dan brand Anda.

Cara Mengelola Customer Lifecycle Management

Tak hanya perlu mengetahui tahapan pada customer lifecycle management saja, namun mengetahui cara mengelolanya juga penting demi keuntungan bisnis Anda.

Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan terkait dengan customer management yang dapat Anda gunakan pada setiap tahapan untuk membantu Anda mengelola customer journey pada bisnis Anda:

1. Reach (Menjangkau calon pelanggan)

Secara garis besar, analisislah apakah calon pelanggan Anda dapat dengan mudah menemukan bisnis atau brand  Anda. Pertanyaan yang mungkin perlu dijawab adalah:

  • Di mana prospek pertama kali mendengar tentang bisnis Anda? Saluran TV, platform media sosial, iklan atau sponsor, atau mesin pencari?
  • Bagaimana kinerja bisnis Anda di tahapan ini? Rasio klik-tayang dan tayangan dapat menjadi indikator jangkauan.
  • Apa yang dilakukan pesaing Anda untuk menjangkau pelanggan yang tidak Anda lakukan?
  • Apakah Anda dikenal dengan pengalaman layanan yang baik atau buruk?
  • Apakah Anda sering memposting di media sosial?

2. Acquisition (Mengakuisisi calon pelanggan)

Pada tahapan akuisisi, pertanyaan yang harus Anda jawab adalah:

  • Jenis konten apa yang ada di situs web Anda saat ini yang dapat membantu pelanggan membuat keputusan?
  • Apakah Anda memiliki blog? Apakah blog tersebut mudah dinavigasi dan dibaca?
  • Sudahkah Anda membuat penawaran konten yang dapat menarik prospek untuk berkonversi?
  • Apakah harga Anda tersedia pada situs web Anda?
  • Periksa apakah pelanggan memiliki kesempatan untuk menghubungi tim penjualan Anda? Apakah tim layanan Anda mudah dijangkau?

3. Conversion (Konversi pelanggan)

Tujuan Anda pada tahapan ini adalah mencari apakah mungkin terdapat hambatan bagi calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

  • Apakah proses pembeliannya mudah dan dapat langsung dilakukan?
  • Apakah ada pemblokir saat akan melakukan pembelian? Situs buggy, halaman checkout yang usang, atau domain tidak aman?
  • Sudahkah Anda membuat kebijakan privasi yang melindungi pelanggan Anda dari penyalahgunaan dan pencurian data?
  • Apakah Anda memiliki kebijakan pengembalian dana yang jelas, jaminan produk, atau program free trial yang memudahkan mereka berbisnis dengan Anda?
  • Dapatkah pelanggan Anda mengetahui kualitas produk Anda berdasarkan deskripsi produk Anda?

4. Retention (Retensi Pelanggan)

Saat mengelola tahapan retensi, tujuan Anda adalah membuat pelanggan Anda betah dengan bisnis Anda, sehingga mereka akan setia pada bisnis Anda. Pertanyaan yang mungkin muncul:

  • Bagaimana perasaan pelanggan Anda tentang bisnis Anda?
  • Sudahkah Anda memudahkan pelanggan untuk berbisnis dengan Anda lagi?
  • Apakah pelanggan Anda memiliki akses khusus yang dapat membantu mereka menavigasi produk baru Anda?
  • Bagaimana pelanggan menyukai produk baru mereka setelah mereka melakukan pembelian dari Anda?
  • Sudahkah Anda mempersonalisasi pengalaman pelanggan sehingga mereka merasa dilihat dan dihargai oleh bisnis Anda? Misalnya, apakah Anda memberikan rekomendasi produk berdasarkan aktivitas mereka sebelumnya?

5. Loyalty (Loyalitas pelanggan pada bisnis)

Menginspirasi loyalitas pelanggan itu sulit. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, Anda perlu menganalisis seberapa besar kemungkinan pelanggan akan kembali untuk pembelian lain (dan juga membawa orang lain):

  • Sudahkah Anda menyertakan tombol ikuti media sosial di situs web dan email pemasaran Anda?
  • Apakah Anda terlibat dengan pelanggan saat ini di profil dan komentar media sosial Anda?
  • Periksa apakah pelanggan Anda saat ini mendapatkan fasilitas unik seperti penawaran eksklusif, diskon, dan hadiah ulang tahun yang dapat membuat mereka kembali lagi pada bisnis Anda?
  • Apakah ada program rujukan yang memudahkan pelanggan Anda untuk memberi Anda lebih banyak prospek?
  • Sudahkah Anda membuat perusahaan Anda mudah diakses oleh pelanggan Anda melalui email, telepon, dan live chat?

Itulah ulasan singkat mengenai Customer Lifecycle Management mulai dari pengertian hingga cara mengelolanya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa