FOMO Pedagang: Berjualan Barang yang Sedang Tren

img_1806202417186767441QWEY
Bisnis

FOMO Pedagang: Berjualan Barang yang Sedang Tren

Fenomena FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan yang banyak dialami generasi muda. Fenomena ini digambarkan sebagai perasaan tidak ingin tertinggal tren terbaru. Kondisi ini menyebabkan seseorang melakukan tindakan kompulsif untuk menyusul ketertinggalannya. Perasaan takut untuk tertinggal juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti menimbulkan kecemasan hingga depresi.

Salah satu penyebab FOMO yaitu penggunaan media sosial. Saat ini, media sosial bukan hanya menjadi sarana hiburan dan sumber informasi, melainkan juga sebagai wadah promosi untuk menawarkan barang atau jasa yang dijual. Pun ada beberapa orang yang memakai media sosial untuk mencari ide atau peluang usaha yang baru.

Photo by Linkedin

Sepertinya sudah biasa bagi kita mendengar orang yang FOMO dengan membeli atau memakai sesuatu yang sedang tren atau viral. Apakah kalian tahu bahwa bukan hanya konsumen saja yang bisa FOMO? melainkan para pedagang juga.

Salah satu contohnya adalah usaha kuliner, Mi Gacoan. Tentunya kita sudah tidak asing dengan usaha kuliner mi pedas yang satu ini. Usaha yang sudah berdiri sejak tahun 2016 di Malang ini menawarkan makanan mi dengan berbagai macam level kepedasan, selain itu mereka juga menawarkan berbagai macam hidangan pendamping juga minuman dengan harga yang terjangkau dan rasanya pun yang lezat. 

Outlet Mi Gacoan ini sudah memiliki banyak cabang di berbagai kota dengan pembeli yang rtidak pernah sepi, hal ini lah yang menjadikan pedagang lain tertarik untuk meniru berjualan makanan pedas yang satu ini.

Di kota Solo sendiri, sudah tidak terhitung ada berapa banyak pedagang yang meniru berjualan mi pedas ini. Dan bahkan bukan hanya meniru menu mi pedasnya saja, tapi juga semua menu bahkan hingga konsep restorannya sendiri.

Dampak Positif Berjualan Barang yang Sedang Tren

  • Kemudahan Pemasaran. Produk yang sedang tren biasanya lebih mudah dipasarkan karena konsumen sudah mengenal dan mencarinya. 
  • Peluang Keuntungan Cepat. Jika tren masih panas dan permintaan tinggi, pedagang dapat meraup keuntungan dalam waktu singkat. 
  • Belajar Dinamika Pasar. Mengikuti tren dapat memberikan wawasan tentang preferensi konsumen dan pola pasar, yang berguna untuk strategi bisnis di masa depan. 

Dampak Negatif Berjualan Barang yang Sedang Tren

  • Kehilangan Identitas Unik. Pedagang yang hanya mengikuti tren sulit membangun identitas merk atau loyalitas pelanggan. Konsumen cenderung memilih produk berdasarkan harga termurah atau faktor lain, bukan karena kepercayaan pada pedagang tertentu.
  • Barang yang dijual tidak bervariasi. Hal ini dapat membuat konsumen merasa jenuh karena terus-menerus melihat barang yang sama. Tentunya hal ini membuat para konsumen akan membandingkan satu produk dengan produk lainnya dan cenderung akan memilih harga yang lebih murah.
  • Ketergantungan pada Tren. Bergantung pada tren dapat membuat bisnis tidak stabil karena pedagang terus berganti produk tanpa strategi jangka panjang. 
  • Risiko Produk tidak laku. Jika tren tiba-tiba berakhir, stok barang mungkin sulit terjual, menyebabkan kerugian finansial.  

Ada baiknya bagi kita sebelum membangun usaha memikirkan rencana bisnis, efek jangka panjang dan cara untuk membangun kepercayaan kepada konsumen. Walau begitu, berjualan mengikuti tren bisa dilakukan juga bagi mereka yang ingin mencari untung secepatnya.

Cara Mengatasi Dampak Negatif Berjualan Barang yang Sedang Tren

  • Lakukan Riset Pasar. Sebelum menjual produk, pastikan ada permintaan yang stabil dan evaluasi tingkat persaingan. 
  • Tawarkan Nilai Tambah. Modifikasi produk atau layanan agar berbeda dari pesaing. Misalnya, tambahkan variasi, layanan pelanggan yang unggul, atau pengemasan yang menarik.
  • Diversifikasi Produk. Jangan hanya bergantung pada satu tren; siapkan produk lain untuk menjaga kestabilan bisnis. 
  • Fokus pada Target Pasar. Pahami kebutuhan pelanggan tertentu dan sesuaikan produk dengan preferensi mereka, daripada hanya mengejar tren umum.

Mengikuti tren itu sah-sah saja, tetapi penting untuk memiliki strategi yang matang agar bisnis tetap bertahan di tengah persaingan. Pelajari lebih banyak strategi bisnis hanya di Waralabaplus untuk mengoptimalkan usaha Anda.

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa