Fungsi Manajemen Keuangan Untuk Bisnis Yang Lebih Baik
Fungsi Manajemen Keuangan Untuk Bisnis Yang Lebih Baik
Dalam menjalankan suatu bisnis, uang merupakan ujung tombak bagi perusahaan atau organisasi. Oleh sebab itu, pengelolaan uang, biaya, dan anggaran yang bijak dengan bantuan laporan keuangan menjadi hal yang sangat penting demi kelangsungan perusahaan.
Jika uang tidak dikelola dengan cermat, pemasukan dan pengeluaran tidak akan terkontrol dengan baik sehingga dapat mengakibatkan kebangkrutan. Manajemen keuangan penting dipelajari untuk banyak orang yang hendak menggunakan uangnya dengan efektif dan efisien, terlebih bagi mereka yang hendak berbisnis.
Jadi, apa saja fungsi manajemen keuangan bagi sebuah perusahaan? Temukan jawabannya pada artikel Waralabaplus dibawah ini ya!
Fungsi Manajemen Keuangan untuk Bisnis

Berikut ini ada beberapa fungsi manajemen keuangan untuk bisnis Anda yang lebih baik, antara lain:
1. Sebagai Siklus Kehidupan Bisnis atau Perusahaan
Manajemen keuangan berguna untuk menanggulangi bisnis atau perusahaan yang mengalami kerugian dan arus kas negatif selama periode berjalan. Manajer harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup uang tunai untuk membayar karyawan dan pemasok meskipun mereka memiliki lebih banyak kas keluar daripada kas masuk pada periode awal bisnis dibangun.
Jadi, pemilik harus membuat proyeksi keuangan dari arus kas negatif yang terjadi, sehingga mempunyai ide berapa banyak modal yang akan dibutuhkan untuk mendanai bisnis sampai bisa membalikkan keadaan. Ketika bisnis mulai tumbuh berkembang, bisnis akan membutuhkan lebih banyak uang tunai untuk membiayai pertumbuhannya. Perencanaan dan penganggaran untuk kebutuhan keuangan ini sangat penting.
Memutuskan untuk mendanai ekspansi dari kas internal atau meminjam dari kreditur adalah keputusan yang dibuat oleh manajer keuangan. Manajemen keuangan menemukan sumber dana yang tepat dengan biaya terendah, mengendalikan biaya modal perusahaan dan tidak membiarkan manfaat menjadi terlalu tinggi dengan mencari pinjaman-pinjaman berisiko tinggi.
2. Manajemen Keuangan dalam Aktivitas Operasional Normal
Dalam aktivitas operasional normal, bisnis atau perusahaan mengelola rasio omzet bahan baku dan persediaan barang jadi, menjual kepada pelanggan, mengumpulkan piutang tepat waktu, dan memulai lagi siklusnya dari awal dengan membeli lebih banyak bahan baku. Manajemen keuangan menggerakkan uang kas secara efisien melalui siklus tersebut. Sementara itu, bisnis harus membayar berbagai biaya dan tagihan dengan uang kas dan dibutuhkan strategi manajemen keuangan yang tepat untuk memastikan bahwa arus kas mengalir secara efisien.
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk menanggulangi faktor eksternal yaitu kondisi ekonomi yang mengalami penurunan harga pasar. Bisnis harus merencanakannya untuk memiliki kemampuan dalam memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu singkat yang cukup ketika menghadapi penurunan kondisi ekonomi. Jika tidak, maka bisnis mungkin akan mengalami kebangkrutan karena kekurangan uang kas untuk menutupi berbagai biaya operasional.
3. Pelaporan Kegiatan Operasional Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan laporan operasionalnya. Pemegang saham dan investor tentu ingin melihat informasi tentang pengembalian dan keamanan investasi mereka. Manajer memerlukan jenis laporan lain dengan indikator kinerja dan performa utama yang mengukur aktivitas dari berbagai divisi perusahaan. Selain itu untuk mencapai tujuan manajemen keuangan ini, sistem harus dibuat secara lengkap sehingga mampu menghasilkan berbagai jenis laporan yang dibutuhkan oleh semua pengguna Laporan Keuangan (investor, kreditur, pemegang saham, dan lainnya).
4. Pengarsipan, Pelaporan, dan Pembayaran Pajak
Pemerintah akan selalu ada untuk mengumpulkan pajak dari setiap jenis perusahaan. Fungsi dari manajemen keuangan salah satunya untuk merencanakan dan membayar pajak perusahaan secara tepat waktu.
5. Perencanaan
Ketika bisnis telah berjalan dan memiliki pemasukan yang mulai stabil, maka bagian manajemen akan menunjukkan langkah maju dengan membuat sebuah perencanaan dan melibatkan bagian internal perusahaan sebagai langkah bisnis ke depan. Mereka akan mengetahui besarnya kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan, sehingga bisa menilai sejauh mana perusahaan mampu membiayai dan membuat perencanaan bisnis yang lebih baik. Misalnya, dengan rencana menambah jumlah karyawan atau membeli mesin baru untuk operasional bisnis.
6. Pemantauan
Pemantauan keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen keuangan yang paling penting. Ketika Anda memiliki rencana untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis di tempat baru, Anda harus benar-benar melakukan pengawasan terhadap bisnis baru tersebut, terlebih jika lokasi yang dipilih berada di dekat Anda. Salah satu cara pengawasan yang paling tepat adalah menggunakan fungsi manajemen keuangan melalui laporan keuangan secara teratur. Hal ini meliputi arus kas, modal kerja, aktiva lancar, laporan pendapatan, utang serta piutang bisnis.
7. Mengontrol Keuangan
Pengendalian keuangan adalah tugas manajer keuangan dan pembuat kebijakan perusahaan untuk menyusun kebijakan dan prosedur yang membantu mencegah kesalahan pengelolaan uang. Kebijakan tersebut mencakup bagaimana cara mendokumentasikan pendapatan dan pengeluaran, metode pelaporan keuangan apa yang diadopsi, dan bagaimana perusahaan ingin mengelola keseluruhan uang. Dalam akuntansi, ada beberapa metode pengenalan pendapatan yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana pendapatan dilaporkan dan bagaimana pajak ditangani. Jadi, fungsi manajemen keuangan dibutuhkan untuk merangkum semua laporan tersebut.
8. Menilai Kelayakan Investasi
Perusahaan mungkin menerima permintaan untuk menjadi investor di perusahaan lain. Demikian juga, perusahaan mungkin mencari investor atau ingin menginvestasikan uang mereka di saham atau kembali ke bisnis. Dalam hal ini, semua keputusan penilaiannya akan diserahkan kepada manajer keuangan yang telah melakukan penelitian tentang keuangan internal bisnis maupun calon mitra bisnis. Dari penilaian tersebut, bagian eksekutif akan memberi keputusan untuk menyetujui atau menolak investasi berdasarkan rencana dan kemampuan keuangan serta kebijakan yang digunakan oleh perusahaan.
9. Mengetahui Asal Pembiayaan
Setiap perusahaan akan memiliki rencana pembiayaan yang akan dianggarkan sebagai pengeluaran bisnis. Mereka akan melihat dari mana asal pembiayaan ini, apakah akan tercukupi dengan menggunakan uang kas atau perusahaan perlu menambah modal dengan cara meningkatkan penjualan barang, berutang pada kreditur, menjual aset perusahaan, atau melalui penjualan saham. Faktor pembiayaan akan bergantung dari penilaian bagian manajemen keuangan.
10. Pengaturan Modal kerja
Modal kerja meliputi anggaran operasional, aktiva lancar, gaji, dan arus kas. Dalam pengelolaan keuangan, sangat penting untuk tetap berada di atas anggaran modal kerja agar bisnis tidak mengalami kebangkrutan. Manajer keuangan harus secara teratur menilai catatan, aset, dan arus kas untuk melihat berapa banyak uang yang dikeluarkan, berapa banyak uang masuk, dan berapa banyak yang terikat dalam aset. Penilaian manajemen keuangan akan menentukan, kapan perlu tambahan investasi, pembelian alat bisnis atau kapan harus menaikkan gaji karyawan sebagai bagian dari pengaturan modal kerja yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.