Ingin Menjadi Pengusaha, Tapi Belum Berpengalaman? Tenang Ada Waralaba (Franchise)

Di era milenial saat ini tidak sedikit orang lebih memilih untuk menjadi pengusaha sekalipun belum memiliki pengalaman berbisnis dibandingkan menjadi seorang pegawai swasta ataupun negeri. Di karenakan banyaknya keuntungan yang didapatkan terutama dari segi materi.

Keuntungan yang dapat dirasakan, saat bisnis sudah menemukan konsep serta sistem yang cocok, sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan secara mandiri atau sudah tidak perlu dalam pengawasan yang ekstra.

Namun permasalahan yang seringkali ditemui bagi pemula dalam dunia bisnis yaitu kesulitan dalam merintis bisnisnya dan juga sulitnya menemukan konsep serta sistem yang cocok dalam menjalankan bisnisnya secara mandiri. Sehingga tidak sedikit di era milenial ini untuk para pebisnis pemula memilih untuk menggunakan konsep waralaba (Franchise).

Apa itu Waralaba (Franchise) ?

Menurut permendag No. 71 Tahun 2019, franchise atau waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain bedasarkan perjanjian waralaba.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waralaba atau bisnis franchise memiliki arti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai kesepakatan yang mencakup dengan hak kelola serta hak pemasaran.

Pemberi waralaba dikenal dengan istilah franchisor, sedangkan penerima waralaba dikenal dengan istilah franchise. Dengan menggunakan konsep waralaba, penerima waralaba dapat memulai bisnisnya dengan relatif mudah karena tidak perlu memusingkan hal-hal seperti strategi bisnis.

Pasalnya, dari segi perencanaan, system operasi serta strategi bisnis waralaba, telah lebih dulu ditentukan oleh pemilik bisnis atau franchisor. Sehingga, sebagai franchise hanya perlu menjalankan sistem oprasional dan prosedur yang telah diinformasikan ketika menyetujui kerja sama bisnis waralaba tersebut.

Kriteria apa saja yang harus dipenuhi Waralaba ?

Adanya definisi di atas, berikut beberapa kriteria yang harus dipenuhi waralaba :

1. Memiliki ciri khas usaha

Waralaba diwajibkan memiliki keunggulan atau perbedaan yang tidak mudah untuk ditiru dibandingkan dengan usaha lain sejenis. Misalnya, sistem manajemen, cara penjualan dan pelayanan, dan juga penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik khusus dari pemberi waralaba.

2. Terbukti sudah memberikan keuntungan

Kriteria ini merujuk pada pengalaman yang dimiliki oleh pemberi waralaba kurang lebih 5 (lima) tahun dan telah mempunyai kiat-kiat bisnis untuk mengatasi masalah dalam perjalanan usahanya, hal ini terbukti dengan masih bertahan, serta berkembangnya usaha tersebut dengan menguntungkan.

3. Memiliki standar atas pelayanan barang atau jasa yang ditawarkan dengan dibuat secara tertulis

Yang dimaksud adalah standar secara tertulis agar penerima waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan sama (standar operasional kerjanya).

4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan

Bertujuan supaya penerima waralaba yang belum memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik sesuai dengan bimbingan operasional dan menejemen yang diberikan oleh pemberi waralaba.

5. Adanya dukungan yang berkesinambungan

Dukungan yang diberikan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba secara terus-menerus dapat dalam bentuk bimbingan oprasional, pelatihan, dan promosi.

6. Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar

Hak kekayaan intelektual yang dimaksud bisa berupa merek, hak cipta, hak paten, dan rahasia dagang yang sudah didaftarkan serta mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses pendaftaran di instansi yang berwenang.

Sungguh menarik bukan sebagai pemula dalam berbisnis memilih konsep waralaba (franchise) sebagai pengalaman pertama kita terjun didunia bisnis.