Ini Dia 10 Perbedaan E-Commerce dan Marketplace
Ini Dia 10 Perbedaan E-Commerce dan Marketplace
Apakah perbedaan dari e-commerce dan marketplace? Sebagai generasi yang tumbuh di tengah-tengah digitalisasi, pasti kamu sudah sangat terbiasa berbelanja menggunakan dua media ini.
Walaupun terlihat sama, namun e-commerce dan marketplace adalah dua hal yang berbeda, untuk mengetahui perbedaan e-commerce dan marketplace, baca ulasan lengkapnya di sini!
Perbedaan E-Commerce dan Marketplace
Jika kamu tertarik menjadi seorang pebisnis online, tentunya kamu harus memahami perbedaan e-commerce dan marketplace agar bisa menentukan strategi pemasaran dengan benar.
Berikut penjelasan tentang perbedaan e-commerce dan marketplace yang perlu kamu ketahui, yuk simak!

1. Definisi
Sebelum lebih detail mengetahui perbedaan ecommerce dengan marketplace, akan lebih baik jika kamu mengetahui definisi keduanya terlebih dahulu.
E-commerce
Perbedaan e-commerce dan marketplace yang pertama terletak pada definisinya. E-commerce adalah platform atau model bisnis yang menjual produk-produk secara online.
Penjualan produk ini dilakukan melalui website, selain memiliki nama e-commerce, penjualan secara online ini juga disebut dengan istilah toko online.
Produk yang dijual di e-commerce pun bermacam-macam, ada yang menjual hanya satu brand, dan ada yang menjual bermacam-macam produk dari beberapa brand.
Namun biasanya, produk yang dijual hanya diatur oleh satu penjual saja, atau bisa dikatakan hanya dijual oleh si pemilik website itu sendiri.
Marketplace
Marketplace adalah website yang dimiliki oleh pihak ketiga. Fungsi dari marketplace ini sebagai perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli secara online atau melalui internet.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa marketplace adalah department store secara online.
Di marketplace banyak penjual dengan berbagai jenis produk yang dijual dalam satu lokasi yang sama.
2. Biaya
Selanjutnya perbedaaan e-commerce dan marketplace adalah dalam segi biaya. Dalam segi biaya, e-commerce biasanya banyak mengeluarkan uang di awal. Hal ini merupakan investasi jangka panjang.
Namun pada marketplace, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk membuat toko online. Kecuali jika nanti kamu harus menggunakan fitur premium seperti, Facebook ads, Instagram ads, dan juga iklan berbayar yang disediakan oleh marketplace.
Sementara itu pada e-commerce, biasanya kamu harus mengeluarkan uang untuk memperpanjang domain dan hosting. Apalagi jika kamu menggunakan platform toko online seperti, Shopify atau Woocommerce, pasti ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
3. Tingkat Kesulitan Pembuatan
Tingkat kesulitan pembuatan juga menjadi perbedaan e-commerce dan marketplace. Membuat website untuk toko online seperti e-commerce sebenarnya cukup mudah dan cepat. Namun, kamu perlu mempelajari beberapa hal untuk melakukan pemeliharaan dan optimasi website.
Salah satu contohnya, kamu harus melakukan optimasi SEO, membuat promosi, dan juga memastikan website aman dari serangan hacker, serta memastikan website mudah diakses oleh pengunjung.
Sementara untuk pembuatan toko online di marketplace, jauh lebih mudah. Karena segala fitur sudah tersedia, kamu hanya perlu melakukan pendaftaran dan melengkapi data yang diperlukan.
4. Barang yang Dijual
Perbedaan e-commerce dan marketplace selanjutnya adalah pada segi barang yang dijual. Biasanya produk yang dijual di e-commerce bersifat eksklusif dan spesifik.
Karena barang-barang tersebut dijual hanya dari satu penjual, dan biasanya berupa barang-barang branded, unik dan spesifik.
Sementara itu, barang yang dijual di marketplace biasanya lebih umum dan bisa dibeli dalam jumlah yang besar. Contoh dari barang-barang di marketplace seperti, alat tulis, produk kecantikan, fashion, dan lain sebagainya.
5. Promosi
E-commerce maupun marketplace sama-sama platform yang digunakan untuk berjualan. Sehingga, setiap penggunanya harus melakukan promosi. Dalam hal promosi ini, perbedaan e-commerce dan marketplace juga paling terlihat.
Untuk memiliki e-commerce, kamu juga harus mengatur promosi, seperti dengan menggunakan Facebook ads, Instagram ads dengan landing page website e-commerce.
Jika kamu membuka toko online melalui marketplace, maka kamu tidak perlu khawatir. Karena promosi banyak dilakukan oleh marketplace. Jadi, kamu tidak perlu repot untuk mengatur promosi, karena marketplace pun sudah mempromosikan marketplace-nya sendiri.
6. Persaingan
Perbedaan e-commerce dan marketplace selanjutnya adalah dalam segi persaingan. Pada marketplace persaingan bisa sangat ketat, karena ada banyak toko online lain yang juga berjualan di sana.
Terkadang ada puluhan bahkan ratusan penjual di marketplace yang menjual barang sama.
Jadi, untuk memenangkan persaingan pada marketplace, tentunya kamu harus memahami USP (Unique Selling Point) produk, kualitas produk, dan juga memiliki packaging yang menarik.
Sedangkan, persaingan pada e-commerce terjadi antar website lainnya yang menjual produk serupa.
Jadi, untuk memenangkan persaingan yang harus kamu lakukan adalah mendapatkan ranking di halaman pertama di mesin pencari.
7. Cara Transaksi
Perbedaan selanjutnya antara e-commerce dan marketplace adalah cara transaksi. Pada platform e-commerce biasanya menyediakan pembayaran langsung ke perusahaan yang memiliki platform e-commerce tersebut.
Misalnya, jika kamu membeli produk fashion langsung pada website e-commerce, maka pembayaranmu akan langsung masuk ke rekening pihak penjual tersebut.
Sedangkan untuk marketplace dalam hal transaksi berperan menjadi perantara. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya penipuan dalam transaksi. Sehingga, pembayaran dalam transaksi tidak langsung dikirimkan kepada penjual atau toko.
Pembayaran akan dikirimkan kepada penjual melalui pihak marketplace apabila produk telah dikonfirmasi diterima dalam keadaan baik oleh pembeli.
8. Jumlah Penjualan
Dalam segi penjualan juga menjadi salah satu perbedaan e-commerce dan marketplace. Margin penjualan pada marketplace biasanya lebih rendah, dikarenakan persaingan yang sangat ketat.
Maka dari itu, jumlah penjualan di marketplace wajib tinggi agar bisa mendapatkan keuntungan besar untuk menutupi margin.
Sementara itu, jumlah penjualan di e-commerce biasanya tidak ada margin penjualan. Sehingga untuk menjual di e-commerce, kamu pun tidak perlu susah menjual banyak barang untuk mendapatkan keuntungan.
9. Kesetiaan Konsumen
Untuk meningkatkan kesetiaan konsumen, marketplace maupun e-commerce biasanya menggunakan strategi promosi.
Trutama pada marketplace yang memiliki banyak persaingan, dan banyak penjual yang menjual barang serupa. Untuk mendapatkan kesetiaan konsumen pada marketplace, bisa menggunakan strategi gratis ongkir atau diskon.
Sedangkan, untuk e-commerce untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan bisa menggunakan strategi customer retention. Dengan begitu, kamu bisa mempertahankan pelanggan lama dibandingkan mencari pelanggan baru.
10. Kepercayaan
Dalam segi kepercayaan juga terdapat perbedaan marketplace dan e-commerce. Marketplace biasanya mendapatkan kepercayaan lebih baik daripada website e-commerce milik sendiri. Apalagi jika menjual memiliki toko pada marketplace yang sudah mendapatkan reputasi baik.
Sedangkan untuk website e-commerce, membangun kepercayaan harus ditingkatkan sedikit demi sedikit. Caranya adalah dengan membangun strategi kepercayaan melalui website.
Salah satu caranya yaitu dengan menambahkan live chat customer service dan menampilkan testimonial pelanggan yang sudah pernah melakukan pembelian.
Nah, itu dia beberapa penjelasan singkat tentang perbedaan e-commerce dan marketplace.
Meskipun terlihat sama, namun ternyata e-commerce dan marketplace memiliki perbedaan yang mencolok terutama pada manfaat yang didapatkan.