9 Strategi Efektif Kelola Permintaan Konsumen

blog-pid-7-memaksimalkan-umpan-balik-1
Bisnis

9 Strategi Efektif Kelola Permintaan Konsumen

Merancang strategi mengelola permintaan konsumen sangatlah krusial karena ini berkaitan dengan baik dan buruknya kondisi Supply Chain bisnis Anda.

Supply Chain adalah representasi dari jaringan atau rantai yang membentuk suatu hubungan antara supplier, produsen, distributor, sampai akhirnya ke pelanggan.

Satu fenomena yang populer dan berhubungan langsung dengan Supply Chain adalah The Bullwhip Effect.

Fenomena ini terjadi di mana ketika terjadi fluktuasi kecil pada permintaan di tingkat pasar ritel akan mengakibatkan fluktuasi besar pada permintaan di tingkat grosir, supplier, produsen, dan distributor.

Kelebihan persediaan akan berpotensi timbulnya barang terbuang, sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan menurunnya customer experience sehingga permintaan akan menurun pula.

Menggunakan strategi safety stock atau menyimpan persediaan pada jumlah yang di rasa aman bukanlah sebuah solusi. Karena itu hanya akan mengakibatkan “gali lubang tutup lubang” belaka.

Photo by Freepik

Berikut ini Waralabaplus akan membagikan cara untuk mengatasi efek negatif dari The Bullwhip Effect dan mengefektifkan strategi mengelola permintaan.

1. Pastikan Segala Proses Berjalan dengan Benar

Perencanaan atas permintaan konsumen merupakan bagian dari proses penjualan dan perencanaan operasional. Bukan suatu proses yang berdiri sendiri (Stand Alone).

Buat rencana bisnis yang mengintegrasikan aktivitas lintas-perusahaan dan mendorong kemajuan potensi bisnis ke depan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan baik.

2. Tentukan Standar yang di Butuhkan untuk Mengelola Permintaan

Beberapa perusahaan menganalisis dan mengategorikan permintaan konsumen atas dasar jenis produk, tipe pelanggan atau daerah geografis.

Buat cara atau strategi yang unik untuk memprediksi dan merencanakan permintaan konsumen Anda.

Dan bersiaplah untuk mengubah cara Anda merencanakan dan memprediksi permintaan konsumen sesuai dengan perubahan-perubahan yang bersifat “eksternal”.

3. Lakukan Proses Kolaboratif, Bukan Uji Algoritma Statistik

Statistik memang memberikan pondasi yang kuat untuk strategi mengelola Permintaan Anda. Tetapi nilai yang sebenarnya berasal dari pengetahuan dan pengalaman lapangan yang tidak mungkin di kerjakan oleh suatu sistem.

Upayakan untuk menggunakan intuisi Anda dan dekatkan diri Anda kepada sumber permintaan (pelanggan) untuk mendapatkan prediksi yang lebih baik.

4. Jangan Terlalu Bergantung Kepada “Ramalan” atau Prediksi Secara Penuh

Peramalan atau prediksi (forecasting) adalah komponen dari strategi mengelola permintaan dan berkaitan dengan pertimbangan terbaik Anda untuk menakar permintaan yang akan terjadi di masa mendatang.

Alih-alih bergantung dengan hasil prediksi atau “ramalan” secara penuh, perusahaan yang unggul di bidang ini akan ‘menantang’ prediksi dan mencari peluang baru untuk memengaruhi permintaan melalui upaya pemasaran dan promosi untuk membawa suatu prediksi lebih sesuai dengan rencana bisnis Anda.

5. Atur Standar Operasional Prosedur (SOP) Agar Mudah untuk di Nilai & di Evaluasi

Letakkan serangkaian SOP utama secara tepat dan ukur secara teratur. Hal ini akan membuat Anda mengetahui secara cepat jika terjadi suatu masalah di titik Supply Chain tertentu dan bisa segera langsung di evaluasi.

Dengan begitu Anda dapat menjalankan strategi pengelolaan permintaan konsumen dengan tepat.

6. Bersihkan dan Rapikan Data Penyimpanan Terkait Pengelolaan Permintaan

Strategi mengelola permintaan berkaitan dengan sejumlah besar data sehingga di perlukan upaya untuk menjaga data agar tetap tersimpan secara rapi dan bersih.

Jangan sampai detail kecil ini Anda abaikan karena jika terabaikan, hal yang Anda anggap kecil ini akan menjadi masalah besar nantinya.

Sebagai contoh, jika data-data terkait pengelolaan permintaan Anda tidak tertata dengan rapi, Anda sendiri akan kesulitan untuk mencari data khusus yang di perlukan dalam waktu cepat untuk suatu pengambilan keputusan.

7. Jadikan Kesalahan Prediksi untuk Feedback Positif

Perkiraan statistik yang baik akan memiliki tingkat kesalahan atau error yang tidak berpengaruh kepada strategi mengelola permintaan Anda dan malah menyokong pencapaian target penyimpanan stok persediaan yang terbilang aman.

Hal ini akan mengarahkan manajemen persediaan yang baik dan memberikan layanan yang lebih baik.

8. Kembangkan Produk Komplementer

Pernahkan Anda menemukan beberapa restauran menyediakan produk komplementer berupa papan permainan, menu dessert yang di sajikan terlebih dahulu? Hal itu merupakan strategi restauran untuk mencegah Bullwhip Effect.

Hal ini akan mengalihkan perhatian konsumen dari permintaan mereka.

Salah satunya keuntungan produk komplementer selain mengalihkan perhatian konsumen dan memberikan manfaat tambahan adalah perusahaan dapat mendapatkan pendapatan lebih.

9. Gapai Solusi Terbaik untuk Permasalahan Strategi

Sebuah studi menunjukkan bahwa perusahaan yang unggul dalam pengelolaan permintaan melaporkan akurasi peramalan yang lebih tinggi dan jumlah persediaan yang lebih rendah akan meningkatkan dua setengah kali lebih baik dalam menerapkan strategi pengelolaan permintaan.

Itulah kedelapan cara yang bisa Anda terapkan agar strategi mengelola permintaan yang Anda lakukan bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Jika segala permasalahan terkait supply chain sudah bisa di atasi, Anda hanya perlu memikirkan bagaimana cara agar semua transaksi penjualan maupun pembelian bisa tercatat dengan baik dan benar.

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa