Buyer Persona: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Buyer,Persona,On,White,Sticker,With,Calculator
Strategi Usaha

Buyer Persona: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Dalam dunia digital marketing, menciptakan buyer persona menjadi hal yang sangat penting. Pemilik bisnis atau digital marketer harus paham dengan istilah buyer persona atau pelanggan ideal. Buyer persona merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi keinginan konsumen sehingga strategi pemasaran yang dibuat bisa menjangkau target audiens yang telah ditentukan.

Setiap bisnis yang dibangun harus didasari dengan keinginan konsumen agar bisa mendapatkan target pasar yang jelas. Tanpa ada target pasar yang jelas dan ideal, dipastikan akan sulit untuk mendapatkan konsumen. Melalui buyer persona, Anda akan semakin mudah untuk menemukan target ideal dari konsumen. Hal ini dapat membuat bisnis Anda akan berjalan lancar terutama dalam dunia digital.

Jadi, bagaimana cara menciptakan buyer persona untuk bisnis? Yuk, simak lebih lanjut mengenai buyer persona dalam artikel Waralabaplus berikut ini!

Apa Itu Buyer Persona?

Photo by Mekari Qontak

Buyer persona adalah representasi atau gambaran dari pelanggan ideal bisnis Anda, yang didasari oleh data dan penelitian mendalam. Dengan gambaran yang jelas tentang siapa audiens dan pelanggan, Anda dapat memiliki pemahaman yang mendalam tentang persona pelanggan Anda. Anda perlu membuat profil pelanggan yang seolah-olah terlihat nyata agar dapat menemukan cara menarik pelanggan atau calon pelanggan.

Tujuan dari pembuatan buyer persona adalah membantu Anda untuk fokus pada prospek pelanggan yang memenuhi syarat, memandu pengembangan produk agar sesuai dengan kebutuhan target pelanggan, dan menyelaraskan semua pekerjaan mulai dari pemasaran, penjualan, hingga pelayanan.

Buyer persona juga sangat penting untuk mendorong pembuatan konten yang efektif dan bertarget, pengembangan produk, tindak lanjut penjualan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan retensi pelanggan. Dengan menentukan buyer persona, Anda dapat memenuhi tujuan pelanggan Anda, membangun ikatan nyata, menciptakan loyalitas, dan membangun kepercayaan merek dengan bisnis Anda.

Pada akhirnya, buyer persona memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan strategi pemasaran dan proses penjualan bisnis Anda. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara membuat buyer persona dan menerapkan informasi yang diperoleh dari persona pelanggan untuk strategi bisnis Anda.

Manfaat Buyer Persona

Berikut ini beberapa manfaat dari buyer persona, antara lain:

  1. Mendapatkan insight yang lebih baik untuk menciptakan strategi pengembangan bisnis yang efektif.
  2. Mengembangkan produk sesuai dengan yang diinginkan oleh target pasar Anda.
  3. Membuat penawaran tepat, sehingga mendatangkan lebih banyak pelanggan.
  4. Membangun hubungan lebih baik dengan pelanggan untuk jangka panjang.
  5. Menyingkronkan nilai brand Anda sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
  6. Memahami target pasar Anda lebih baik.

Komponen dalam Buyer Persona

Sebelum membuat buyer persona, bisnis akan mengumpulkan semua informasi terkait pelanggan. Informasi tersebut berkaitan mengenai data pribadi, prilaku, hingga kebiasaan berbelanja. Berikut adalah beberapa komponen atau informasi yang harus analisis dan ditentukan untuk membuat buyer persona, antara lain:

1. Data Pribadi

Data pribadi bersifat informasi yang pribadi menyangkut pelanggan. Informasi ini diperlukan untuk mengetahui demografis pelanggan secara umum. Untuk mendapatkan informasi ini Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Siapa nama pelanggan?
  • Berapa umur mereka?
  • Apa jenis kelaminnya?
  • Apakah sudah bekerja dan dimana mereka bekerja?
  • Berapa penghasilan yang mereka terima dalam sebulan?
  • Bagaimana riwayat pendidikan?
  • Apakah sudah menikah atau berlum?

2. Perilaku

Perilaku merupakan kebiasan yang mereka lakukan. Hal ini bisa berarti hobi atau minat mereka dalam suatu hal. Untuk mendapatkan informasi ini, Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa hobi pelanggan?
  • Apa saja makanan dan minuman yang mereka sukai?
  • Media sosial apa yang mereka gunakan?
  • Apa saja forum online yang mereka ikuti?

3. Kebiasaan Berbelanja

Informasi terkait kebiasaan berbelanja juga dibutuhkan untuk membentuk buyer persona. Kebiasaan yang dimaksud bisa berupa media apa yang mereka gunakan untuk berbelanja, serta bagaimana alur mereka hingga membuat keputusan membeli. Untuk mendapatkan informasi tersebut, Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Saluran mana yang mereka gunakan untuk berkomunikasi? Apakah melalui telepon, email, atau secara tatap muka?
  • Bagaimana cara ia mengetahui produk perusahaan? Melalui iklan, saran teman, atau melalui internet?
  • Jika melalui internet, bagaimana cara ia menemukan informasi tersebut?
  • Apa cara berbelanja yang lebih disukai? Secara offline di toko, atau online?

Cara Membuat Buyer Persona yang Tepat dan Efektif

Berikut ini adalah cara dalam membuat buyer persona yang tepat dan efektif, antara lain:

1. Melakukan Penelitian Secara Menyeluruh

Jika Anda merasa sudah memiliki pemahaman yang cukup baik tentang siapa sebagian besar pelanggan Anda, ada baiknya untuk mengetahui lebih banyak tentang pelanggan Anda dengan melakukan penelitian secara menyeluruh. Saat melakukan penelitian, Anda bisa mulai dengan mengumpulkan informasi tentang siapa yang akan membeli produk Anda, apa pekerjaan mereka, apa peran mereka di tempat kerja, berapa umurnya, apakah mereka sudah menikah atau belum, seperti apa kehidupannya, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan taktik lainnya untuk lebih memahami pelanggan Anda seperti bertanya kepada karyawan yang menghadapi pelanggan Anda secara langsung, atau berbicara langsung dengan pelanggan Anda. Anda juga perlu mencari informasi tentang pelanggan seperti apa yang Anda inginkan di masa depan, bagaimana cara kompetitor Anda melihat kesuksesan, dan di mana Anda ingin perusahaan atau bisnis Anda tumbuh.

2. Identifikasi Masalah Pelanggan dan Pain Points

Setelah melakukan penelitian menyeluruh terkait pelanggan Anda, selanjutnya untuk Anda mengidentifikasi masalah yang dihadapi pelanggan Anda. Pain points merupakan masalah khusus yang dihadapi oleh pelanggan saat ini atau calon pelanggan di pasaran. Poin ini mencakup masalah apapun yang mungkin dialami pelanggan selama customer journey mereka berlangsung.

Anda bisa bertanya kepada tim penjualan, customer service, atau bahkan melihat review dan komunitas di media sosial, serta melakukan analisis sentimen di media sosial, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah apa yang dihadapi oleh pelanggan seperti berikut ini.

Apa yang memotivasi pelanggan Anda? Apa yang mengarahkan keputusan mereka? Masalah apa yang coba dipecahkan oleh calon pelanggan Anda? Apa yang menahan mereka dari kesuksesan? Hambatan apa yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan mereka?

3. Menentukan Segmentasi

Untuk membuat segmentasi persona pelanggan, Anda dapat mulai dengan mencari kesamaan dalam tujuan dan tantangan yang Anda temukan dalam penilaian Anda. Kesamaan ini akan membantu Anda untuk mengelompokkan semua pelanggan potensial ke dalam kumpulan buyer persona yang berbeda. Setelah mengetahui kesamaan, Anda perlu memutuskan berapa banyak buyer persona yang akan Anda tentukan.

Sebaiknya Anda membuat buyer persona hanya untuk segmen pasar yang paling banyak Anda jual. Dalam hal ini, Anda dapat menambah atau mengubah persona pelanggan saat Anda mempelajari lebih lanjut tentang strategi pemasaran Anda, dan saat Anda mengumpulkan lebih banyak data tentang calon pelanggan Anda. Namun, apabila Anda tidak yakin harus mulai dari mana, Anda dapat mengelompokkan persona pelanggan Anda berdasarkan industri atau jabatan mereka.

4. Membuat Buyer Persona

Setelah mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan dan menyelesaikan penelitian, sekarang saatnya untuk Anda membuat buyer persona berdasarkan informasi dan data yang telah Anda dapatkan. Anda bisa mulai membuat buyer persona dengan memilih satu persona dan mulai menulis informasi tentang persona pelanggan Anda.

Jika Anda masih merasa bingung tentang bagaimana cara untuk mulai membuat buyer persona, Anda bisa mulai dengan menjawab pertanyaan terkait profil atau informasi demografis seperti siapa pelanggan Anda, berapa umurnya, apa pekerjaannya, di mana mereka tinggal, hobi, dan tujuan karier mereka.

5. Fokus pada Peran, Tujuan, dan Tantangan

Mencantumkan data diri pelanggan dalam buyer persona tidaklah cukup untuk menggambarkan pelanggan Anda. Ini karena Anda harus mencantumkan informasi lain yang relevan untuk tim pemasaran dan penjualan Anda ke depannya. Informasi tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu peran, tujuan, dan tantangan.

Dalam kategori peran, Anda perlu membuat gambaran tertulis lengkap tentang siapa buyer persona Anda, apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka inginkan. Dari informasi tersebut, Anda dapat menarik informasi terkait peran mereka. Ini akan relevan dengan jabatan dan peran mereka di tempat kerja, serta peran mereka di rumah.

Selanjutnya Anda perlu memahami tujuan yang diinginkan oleh buyer persona Anda. Misalnya, seperti tujuan untuk naik level di perusahaan dan bahkan sebaliknya. Di mana mereka mungkin sudah memasuki usia pensiun dan bertujuan untuk melakukan pekerjaan dengan baik sampai masa pensiun mereka tiba.

Yang terakhir adalah tantangan. Dalam hal ini, Anda harus mengidentifikasi dan memahami pain points dari setiap persona pembeli. Dengan demikian, Anda dapat membantu mereka untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa