Pentingnya Lead Nurturing, Menjaga Hubungan dengan Pelanggan

istock-1330700313jpg-20221013090143
Bisnis Strategi Usaha

Pentingnya Lead Nurturing, Menjaga Hubungan dengan Pelanggan

Mungkin Anda sering mendengar bahwa menjaga hubungan dengan calon pelanggan itu sangat penting. Namun, terkadang sulit karena tidak semua orang memberi tahu bagaimana cara yang benar merawat hubungan dengan calon pelanggan. Sebab, menjaga hubungan ini benar-benar bagian penting dari setiap usaha promosi atau penjualan.

Nah, berikut ini artikel Waralabaplus akan membahas bagaimana proses menjaga hubungan yang baik dengan calon pelanggan. Check it out!

Apa itu Lead Nurturing?

Photo by ukmindonesia.id

Lead nurturing adalah proses membangun hubungan dengan calon pelanggan sepanjang proses penjualan dengan fokus pada mendengarkan kebutuhan mereka, memberikan informasi dan jawaban relevan, serta memandu pelanggan ke tahap penjualan berikutnya. Dalam dunia digital marketing, lead nurturing digunakan untuk memastikan calon pelanggan bisnis tidak hilang di tengah jalan.

Saat proses perjalanan pelanggan, calon pelanggan mungkin tidak siap melakukan pembelian saat pertama kali berinteraksi dengan merek. Mereka perlu waktu untuk memahami lebih lanjut tentang produk atau layanan dan solusi yang ditawarkan bisnis. Dengan lead nurturing, bisnis bisa menjaga hubungan dengan calon pelanggan, memberikan informasi yang mereka butuhkan, dan memastikan brand ada di pikiran saat mereka siap untuk melakukan pembelian.

Lead nurturing merupakan proses yang memerlukan waktu dan usaha berkelanjutan. Perlu diingat bahwa tidak semua calon pelanggan akan siap untuk melakukan pembelian segera dan hal tersebut wajar. Dengan strategi lead nurturing yang efektif, bisnis bisa memastikan mereka tidak kehilangan calon pelanggan dan dapat mengubah mereka menjadi pelanggan yang loyal. 

Manfaat Membangun Lead Nurturing

Membangun lead nurturing sangat penting bagi bisnis sehingga memiliki manfaat yang cukup banyak, antara lain:

1. Meningkatkan Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan

Dengan lead nurturing, bisnis secara konsisten memberikan konten yang berharga kepada calon pelanggan. Hal ini tidak hanya membantu membangun kepercayaan, tetapi juga meningkatkan loyalitas mereka. Saat pelanggan merasa dihargai dan dimengerti, mereka cenderung memilih brand tersebut dibandingkan kompetitor.

2. Meningkatkan Conversion Rate

Lead nurturing membantu mengenal leads dengan lebih baik dan memahami apa yang mereka cari. Pengetahuan ini memungkinkan bisnis menyesuaikan penawaran dan pesan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pada akhirnya, langkah ini dapat meningkatkan tingkat konversi.

3. Efisiensi Biaya

Dengan memfokuskan upaya pada leads yang sudah menunjukkan minat, bisnis bisa mengurangi biaya pencarian pelanggan dan meningkatkan ROI. Lead nurturing dapat dimanfaatkan untuk mengeluarkan waktu dan uang secara efisien.

4. Mengurangi Siklus Penjualan

Lead nurturing juga membantu mempercepat proses penjualan dengan memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada calon pelanggan. Proses ini membantu mereka membuat keputusan lebih cepat dan mengurangi siklus penjualan bisnis.

5. Memelihara Hubungan Jangka Panjang

lead nurturing bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang. Dengan komunikasi secara teratur pada pelanggan, bisnis dapat menjaga calon pelanggan tetap terlibat dan meningkatkan kemungkinan mereka menjadi pelanggan setia di masa depan.

6. Pendapatan Tambahan

lead nurturing akan menghasilkan pendapatan tambahan dengan membantu mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang penjualan tambahan dari leads yang ada.

Tips Menggunakan Lead Nurturing Yang Efektif

Dalam mengimplementasikan lead nurturing, UMKM perlu mempertimbangkan strategi dan pedoman yang efektif, seperti beberapa contoh berikut ini:

1. Membangun Basis Data Konsumen UMKM

Untuk membangun basis data, Sahabat Wirausaha sebagai pelaku UMKM bisa mengumpulkan dari berbagai sumber yang pernah ‘dilempar’ ke pasar. Sumber-sumber data itu bisa seperti landing page dalam website resmi usaha, survei penjualan, email marketing, interaksi media sosial, webinar hingga pencapaian pameran dagang.

2. Membagi Basis Data UMKM menjadi Persona

Tidak semua pelanggan itu sama. Pastikan UMKM memahami seperti apa setiap persona (karakteristik), kebutuhan dan tujuan mereka, informasi apa yang mereka cari, dan bagaimana mereka lebih suka menerima informasi tersebut.

Persona pembeli akan memberikan struktur pada kampanye pemasaran UMKM, mengarahkan pembuatan dan penyajian konten yang paling efektif dalam memandu lead melalui perjalanan pembeli. 

Manfaatkan penelitian perilaku pengguna dan analisis data untuk mengembangkan profil yang komprehensif, yang membantu UMKM lebih memahami kebutuhan, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi.

Membuat persona pembeli memerlukan waktu, tetapi UMKM pasti akan mendapatkan pemahaman yang jauh lebih mendalam tentang pelanggan UMKM melalui proses ini dan hal tersebut dapat membantu membuat upaya pemasaran konten masuk UMKM lebih efektif. 

Dalam bagian ini, kita akan membahas pentingnya mengidentifikasi data demografis dan minat kunci, serta menganalisis umpan balik dan ulasan pelanggan. Ini merupakan bagian kunci dalam pengembangan strategi lead nurturing UMKM.

3. Implementasikan Rencana Omnichannel

Omnichannel adalah gabungan beberapa channel yang saling terintegrasi ke dalam satu sistem untuk terhubung dengan audiens UMKM melalui berbagai saluran sekaligus. Upaya UMKM dalam mengasah potensi pelanggan sebaiknya ‘tidak terbatas pada satu atau dua saluran saja’. Sebaliknya, hubungi calon pelanggan melalui berbagai saluran, termasuk email, media sosial, dan iklan yang ditargetkan. 

Kita dapat terhubung dengan audiens UMKM di platform yang mereka sukai. Kita juga dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih lancar dan meningkatkan peluang UMKM untuk mengonversi potensi pelanggan. 

Konten dan saluran yang dapat digunakan untuk nurturing prospek:

Setiap saluran ini dapat menjadi bagian penting dari kampanye lead nurturning UMKM. Dengan menggunakan berbagai saluran yang berbeda, kita dapat mencapai lebih banyak calon pelanggan dan mengonversi lebih banyak lead. Cobalah beberapa dari saluran-saluran ini dan lihat mana yang paling efektif untuk UMKM!

4. Gunakan Lead Nurturning Software

Perangkat lunak pemeliharaan prospek dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan proses pemeliharaan prospek UMKM. Jenis alat ini dapat mengirim email otomatis, mengelompokkan prospek, dan melacak aktivitas prospek.

Dengan perangkat lunak pemeliharaan prospek, UMKM dapat menghemat waktu dan sumber daya sambil tetap memberikan layanan tingkat tinggi kepada prospek UMKM.

Terdapat beberapa opsi perangkat lunak pemeliharaan prospek di pasaran, jadi pastikan untuk melakukan penelitian dan memilih alat yang sesuai untuk bisnis UMKM. Dengan memakai software lead nurturing terbaik, pelaku UMKM bisa dengan mudah mengotomatisasi proses lewat basis data terpusat, sehingga pemantauan kinerja lebih efektif. Misalnya Mekari Qontak, LeadSquared, dan Hubspot.

5. Lakukan Tindakan Lanjut Secara Konsisten

Konsisten adalah kunci dalam proses pembinaan calon pelanggan. Jika UMKM menghubungi seorang calon pelanggan sekali saja dan tidak pernah melakukan tindak lanjut, kemungkinan mereka akan melupakan UMKM.

Disisi lain, jika kita terlalu sering menghubungi, UMKM beresiko terlihat terlalu mengejar atau berorientasi pada penjualan. Cara terbaik untuk menemukan keseimbangan yang tepat adalah dengan mencoba dan melihat apa yang paling efektif untuk audiens UMKM.

6. Ukur Hasil

Kita harus mulai mencoba mengelompokan basis data yang sudah ada, UMKM harus mulai memberikan peringkat kepada mereka berdasarkan minat. Minat konsumen adalah tentang mengukur minat seseorang terhadap produk UMKM. Ini dilakukan dengan melacak perilaku online mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konten UMKM.

Ini membantu UMKM mengidentifikasi pemimpin pada tahap awal saluran (terutama mengonsumsi konten pendidikan) dari mereka yang secara aktif mempertimbangkan pembelian (mendaftar untuk demo produk). Setiap interaksi perilaku diberi skor berdasarkan niat pembeli. Semakin serius niatnya, semakin tinggi skornya.

Coba bayangkan ini seperti permainan video. Untuk naik ke tingkat berikutnya (tahap perjalanan pembeli), UMKM perlu mengumpulkan cukup banyak poin. Poin-poin ini diperoleh dengan berinteraksi dengan berbagai tindakan pemasaran konten yang berbeda. Jika UMKM cukup waktu untuk bermain game, pada akhirnya kita akan menyelesaikan tingkat terakhir… …dan membeli!

7. Terus Perbaharui Lead Nurturing 

Lead nurturing adalah proses yang selalu berkembang. Ketika bisnis UMKM tumbuh dan berubah, begitu juga harus strategi lead nurturing. Jangan takut untuk bereksperimen dengan taktik baru dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan. Dengan menjaga proses lead nurturing UMKM terus perbaharui, kita dapat memastikan selalu memberikan pengalaman terbaik bagi lead nurturing UMKM.

***

Lead nurturing berkaitan dengan memberikan perhatian yang tepat kepada pelanggan UMKM pada saat yang tepat dan membimbing mereka melalui proses penjualan dengan pendekatan tanpa tekanan. Meluncurkan kampanye iklan yang luas dan membanjiri media sosial dengan konten dapat membangun audiens tanpa masalah. 

Namun, UMKM harus cukup cerdas untuk mengetahui bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk membimbing audiens mereka lebih dalam dalam saluran penjualan. Hal ini melibatkan identifikasi dan penargetan mereka yang benar-benar termotivasi untuk membeli.

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
aaaaa